WahanaNews.co | Zarifa
Ghafari tak mampu lagi menahan air matanya saat memberikan keterangan pers di
Dusseldorf, Jerman. Saat Taliban merebut kembali negaranya, dia tak punya
pilihan lain selain melarikan diri dari Afghanistan bersama keluarganya.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Sebelum Taliban berkuasa, Ghafari merupakan Wali Kota Maidan
Shah, sebelah barat Kabul. Ia bahkan tercatat sebagai wali kota pertama dari
kaum perempuan di negara itu.
Kini ia hanya bisa memikirkan keselamatan diri dan keluarga
tercinta ketika Taliban berkuasa. Satu-satunya pilihan baginya adalah
meninggalkan negara tercinta.
Nasib baik bagi Ghafari. Jerman bersedia menerima ia dan
keluarga sebagai salah satu eksil yang menghindar dari Taliban.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Dalam wawancara eksklusif dengan media Jerman Bild via
Reuters, Ghafari menyampaikan pesan terutama bagi kaum perempuan di
Afghanistan.
"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Jerman
dan seluruh rakyatnya karena telah menyelamatkan nyawa dan keluarga saya.
Kedua, saya tahu krisis pengungsian dan masalah imigrasi di Jerman," ujar
Ghafari dengan suara bergetar, tampak matanya berkaca-kaca berusaha menahan
tangis.
"Tapi saya dan keluarga, kami di sini bukan imigran.
Saya di sini untuk menggemakan suara 99 persen rakyat Afghanistan yang tak bisa
keluar rumah, perempuan yang tak bisa bekerja, perempuan yang tak bisa
bersuara," Ghafari menamba