Pada 11 Januari, tim khusus yang dipimpin kepala eksekutif Zilla Parishad bersama ahli medis dari perguruan tinggi kedokteran setempat melakukan inspeksi ke daerah terdampak.
Mereka memberikan perawatan darurat sekaligus mencoba meredakan kekhawatiran warga yang semakin panik.
Baca Juga:
Sindikat Jual Ginjal Seharga Rp600 Juta ke India Digagalkan TNI AL
Temuan Awal dan Upaya Penanganan
Penyelidikan awal terhadap sampel rambut, kulit kepala, dan kuku tidak menemukan indikasi infeksi jamur. Namun, para ahli menegaskan bahwa analisis lebih mendalam masih diperlukan.
Pemeriksaan terhadap air tanah juga menunjukkan tidak adanya zat berbahaya seperti arsenik atau timbal, meskipun ditemukan kadar nitrat yang tinggi di beberapa lokasi.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah daerah meminta warga untuk menghindari penggunaan air dengan kandungan nitrat tinggi hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, dokter kulit dan tim ahli telah mengambil sampel darah, sampo, serta produk perawatan rambut lokal untuk dianalisis. Hingga kini, belum ditemukan korelasi langsung antara produk kosmetik dan kerontokan rambut.
Dewan Riset Medis India telah menjadwalkan investigasi lebih lanjut di wilayah terdampak.