WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berhasil mencuri perhatian dunia lewat pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025), dengan seruan lantang mengakhiri perang di Gaza dan janji mengirimkan puluhan ribu pasukan perdamaian.
Dalam pidato selama 20 menit itu, Prabowo menegaskan pentingnya menghentikan kebencian, ketakutan, dan kecurigaan agar tercapai perdamaian yang sesungguhnya.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Presiden Prabowo dan Sekjen PBB Bahas Sinergi Atasi Tantangan Global
"Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," kata Prabowo, dalam pidatonya yang disiarkan kanal Youtube United Nation.
Prabowo juga menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasukan perdamaian di Gaza sebagai bentuk kontribusi nyata Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Sorotan media asing pun langsung mengiringi pernyataan Prabowo di forum bergengsi tersebut.
Baca Juga:
Indonesia Tegaskan Dukungan Solusi Dua Negara, Presiden Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi Gaza
AFP menulis artikel berjudul "Indonesia's leader on Tuesday offered to send at least 20,000 troops as peacekeepers to Gaza to safeguard any future peace deal".
Kantor berita asal Paris itu melaporkan bahwa Indonesia siap mengirimkan 20.000 pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk memastikan keberlangsungan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.
"Kami percaya pada PBB. Kami akan terus berkontribusi di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata di lapangan," ujar Prabowo seperti dikutip AFP.
AFP juga menambahkan bahwa Prabowo siap mengirimkan pasukan serupa ke negara berkonflik lainnya, termasuk Ukraina, Sudan, dan Libya, setelah adanya keputusan resmi dari PBB.
The Times of Israel menyoroti pernyataan berbeda dari Prabowo melalui artikel berjudul "At UN, Indonesian president says guaranteeing Israel’s security is key to peace, ends speech with, ‘Shalom’". Media tersebut menekankan pada pesan Prabowo yang menyatakan pentingnya menjamin keamanan Israel untuk mencapai perdamaian sejati.
"Kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitulah kita dapat mencapai perdamaian sejati," ujar Prabowo.
The Times of Israel bahkan menulis bahwa Prabowo mengisyaratkan Indonesia akan segera mengakui Israel meski hingga kini kedua negara belum memiliki hubungan resmi.
Di sisi lain, kantor berita Turkiye, Anadolu Ajansi, menampilkan tajuk "Indonesia ready to deploy 20,000 peacekeepers in Gaza: President Prabowo tells UN".
Mereka menekankan bahwa tawaran Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian merupakan kontribusi terbesar bagi PBB, sekaligus menegaskan pandangan Prabowo bahwa kekerasan tidak bisa menyelesaikan konflik politik.
"Dunia akan memasuki situasi yang sangat berbahaya, yaitu perang yang tak berkesudahan dan meningkatnya kekerasan," tulis Anadolu Ajansi, mengutip pernyataan Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung penderitaan rakyat Indonesia saat masa penjajahan Belanda, ketika masyarakat diperlakukan lebih rendah dari anjing di tanahnya sendiri.
"Kami diperlakukan lebih rendah dari anjing di Tanah Air kami sendiri," ungkapnya.
Prabowo mengatakan bahwa solidaritas dan dukungan PBB sangat berarti bagi Indonesia kala itu, sebagaimana kini diharapkan rakyat Palestina.
Sementara itu, The Jerusalem Post menyoroti pernyataan Prabowo lewat judul "Indonesia to recognize Israel if Palestinian state is recognized". Media itu menulis bahwa Prabowo menegaskan komitmen Indonesia pada solusi dua negara.
"Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya solusi ini yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan Palestina," ucapnya.
Prabowo juga menyerukan agar dunia segera mengakui Palestina demi menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.
"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita," tegasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]