WahanaNews.co | Salah satu restoran cepat saji, McDonald"s, mengalami
insiden peretasan.
Data pelanggan dan
karyawan di Korea Selatan dan Taiwan bocor.
Baca Juga:
BP2MI: Sektor Penempatan PMI ke Korea Selatan Bertambah, Ini Bidangnya
Dalam
pernyataannya, McDonald"s menyebutkan jika peretasan ini hanya berhasil
mengakses sedikit file.
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan berita tersebut,
menyampaikan jika peretasan ini juga turut memengaruhi operasionalnya di
Amerika Serikat (AS).
Pihak McDonald"s
menyebutkan jika data yang diakses termasuk informasi restoran dan bukan data
pelanggan atau karyawan yang sensitif dan pribadi.
Baca Juga:
McDonald's Malaysia Gugat BDS Movement Rp20 Miliar atas Seruan Boikot Pro-Israel
McDonald"s
mengapresiasi langkah regulator keamanan siber untuk menyelesaikan kasus
peretasan ini.
Saat ini,
McDonald"s sedang berupaya melakukan investigasi menyeluruh dan bekerjasama
dengan pihak ketiga untuk penyelidikan.
Ke depan,
McDonald"s akan memanfaatkan hasil temuan dari penyelidikan untuk meningkatkan
sistem keamanan.
Selain McDonald"s,
perusahaan besar sebelumnya yang menjadi sasaran peretas adalah produsen video
game Electronics Arts (EA) yang
sistemnya dibobol dan mereka mencuri kode akses untuk digunakan dalam
permainan.
Kemudian JBS USA, sebuah perusahaan pengepakan
daging, juga Colonial Pipeline, mengalami
nasib serupa, terkena peretasan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.