WAHANANEWS.CO, Jakarta - Delegasi Hamas tiba di Mesir pada Minggu untuk menindaklanjuti pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, menyusul serangkaian serangan udara Israel di wilayah kantong Palestina tersebut.
Dalam pernyataannya, kelompok perlawanan Palestina itu mengatakan bahwa Israel masih terus melakukan serangan udara di Gaza meski ada kesepakatan gencatan senjata sehingga menewaskan 20 warga Palestina.
Baca Juga:
Wawancara Langka di Channel 12 Israel, Presiden Palestina Bicara Reformasi dan Harapan Damai
Israel berdalih Hamas menyerang pasukannya di Kota Rafah di selatan Gaza, tetapi dibantah oleh kelompok tersebut. Hamas menegaskan komitmen penuh mereka terhadap perjanjian gencatan senjata.
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas dicapai pada 10 Oktober, berdasarkan rencana perdamaian yang diajukan Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama rencana itu mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina. Fase berikutnya adalah rekonstruksi Gaza yang hancur dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di wilayah itu tanpa keterlibatan Hamas.
Baca Juga:
FGI Ajukan Pembatalan Visa, Pemerintah Resmi Tutup Akses Atlet Israel ke Kejuaraan Dunia
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.200 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.