Sejumlah pejabat mengatakan, kepergian Rajapaksa menimbulkan pertanyaan apakah dia berniat untuk tetap menjabat.
“Kami sedang menunggu instruksi. Kami masih tidak tahu dimana dia, tapi kami tahu dia bersama angkatan laut Sri Lanka dan aman,” ujar seorang pegawai negeri tinggi kepada AFP.
Baca Juga:
Wickremesinghe Jadi Presiden Sri Lanka, Demonstran: Kami Tak Akan Mundur!
Sementara itu, Rumah Sakit Utama Kolombo mengatakan, sebanyak 14 orang dirawat di rumah sakit tersebut setelah terkena tabung gas air mata.
Diketahui, Sri Lanka telah menderita selama berbulan-bulan mengalami kekurangan makanan dan bahan bakar, pemadaman listrik yang lama, dan inflasi yang tinggi, setelah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.
Ribuan orang telah membanjiri Ibu Kota untuk demonstrasi, ekspresi terbaru dari kerusuhan yang dipicu oleh krisis.
Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Disebut Masih Aman dari Krisis, Tapi…
Polisi telah mencabut perintah jam malam yang dikeluarkan pada Jumat setelah partai-partai oposisi, aktivis hak asasi, dan asosiasi pengacara mengancam akan menuntut kepala polisi.
Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah mengabaikan perintah itu dan bahkan memaksa otoritas kereta api untuk mengoperasikan kereta api untuk membawa mereka ke Kolombo melakukan demonstrasi hari Sabtu, kata para pejabat.
“Jam malam bukanlah penghalang, bahkan mendorong lebih banyak orang untuk turun ke jalan untuk menentang. Penumpang telah memerintahkan kereta untuk mencapai Kolombo,” kata pejabat pertahanan itu.