WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin mengawasi dan memimpin latihan militer terbaru yang melibatkan uji peluncuran rudal balistik dan rudal jelajah.
Latihan ini diklaim Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu sebagai simulasi 'serangan nuklir besar-besaran' untuk membalas serangan nuklir musuh.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Seperti dilansir detikcom dari CNN dan Associated Press, Kamis (27/10/2022), latihan militer terbaru Rusia yang digelar Rabu (26/10) waktu setempat itu menjadi aksi unjuk kekuatan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat terkait konflik di Ukraina.
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam pernyataannya menyebut latihan militer itu melibatkan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) dan rudal balistik jenis lainnya.
"Di area latihan tembak Kura di Kamchatka, rudal balistik antarbenua Yars diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk dan rudal balistik Sineva diluncurkan dari Laut Barents," sebut Kremlin dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Sejumlah jet tempur Rusia jenis Tu-95MS, sebut Kremlin, juga dikerahkan dalam uji peluncuran rudal jelajah berbasis udara.
Kremlin menyebut semua tugas yang ditetapkan untuk latihan itu telah terpenuhi dan semua rudal yang diuji coba mampu mencapai target yang ditetapkan.
Putin yang merupakan panglima tertinggi militer Rusia, mengawasi latihan militer itu dari ruang kendali dan mendengarkan laporan dari Shoigu selama latihan militer itu berlangsung. Dalam laporannya kepada Putin, Shoigu menyebut latihan itu dimaksudkan sebagai simulasi 'serangan nuklir besar-besaran dalam merespons serangan nuklir musuh'.