WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya meredakan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia pascaperang di Ukraina menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota NATO.
Aliansi Barat itu khawatir langkah ini dapat mengubah peta keamanan di kawasan Arktik dan Laut Baltik.
Baca Juga:
Tanpa Eropa Tak Ada Perdamaian, Para Menlu Sepakat Hadapi Rusia
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip Newsweek pada Jumat (28/2/2025), pejabat AS mengungkapkan bahwa Washington dan Moskow tengah menjajaki kerja sama ekonomi di kawasan Utara.
Pembahasan mencakup eksplorasi sumber daya alam, pengembangan energi, dan rute perdagangan.
Langkah ini didorong oleh Presiden AS Donald Trump sebagai strategi untuk menciptakan jarak antara Rusia dan sekutu dagang utamanya, China, serta mengurangi ketegangan bilateral.
Baca Juga:
Tanpa Reformasi Militer, CEO Tesla Prediksi AS Bakal Kalah Perang di Masa Depan
Strategi Arktik baru Pentagon juga menyoroti potensi risiko jika Rusia dan China semakin erat bekerja sama di wilayah tersebut.
Sebuah laporan dari Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA) yang dirilis pada Desember 2024 menyebut bahwa dinamika geopolitik dan persaingan strategis tengah mengubah lanskap keamanan Arktik.
Sejumlah negara NATO di Eropa menganggap Rusia sebagai ancaman stabilitas regional, terutama setelah invasi ke Ukraina.