WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gaza kembali diguncang skandal yang menyesakkan di tengah penderitaan panjang warganya.
Di saat bantuan kemanusiaan menjadi satu-satunya harapan hidup, justru ditemukan zat berbahaya yang diselundupkan dalam bahan pokok.
Baca Juga:
Geger Gaza Berdarah, Netanyahu Bantah Ada Perintah Tembaki Sipil
Warga pun dibuat panik setelah karung-karung tepung dari jaringan bantuan Amerika Serikat ternyata mengandung pil narkotika jenis Oxycodone.
Penemuan mengejutkan ini diumumkan oleh kantor media pemerintah Gaza.
Otoritas setempat menyebut bahwa narkotika tersebut teridentifikasi dalam karung tepung yang masuk melalui jalur bantuan yang tidak diawasi oleh lembaga internasional.
Baca Juga:
Ngeri! Tentara Israel Akui Diperintah Komandannya Tembaki Warga Gaza
“Kami menemukan pil-pil narkotika di dalam karung tepung yang dikirimkan melalui jalur bantuan yang tidak diawasi oleh badan internasional,” demikian bunyi pernyataan resmi otoritas Gaza, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pil-pil itu diketahui merupakan oxycodone, obat penghilang rasa sakit berkekuatan tinggi yang biasa digunakan untuk pasien kanker.
Obat ini tergolong keras dan sangat berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis, dengan risiko seperti gangguan pernapasan, sakit kepala berat, hingga halusinasi.
Belum ada kejelasan mengenai bagaimana pil-pil tersebut bisa masuk ke dalam karung tepung.
Namun, pemerintah lokal mengecam peristiwa ini sebagai bagian dari skema jahat untuk melemahkan masyarakat Gaza dari dalam.
"Ini adalah upaya sistematis untuk menghancurkan daya tahan sosial dan psikologis masyarakat kami," ujar seorang pejabat lokal.
Seorang apoteker Palestina, Omar Hamad, mengecam keras insiden ini, bahkan menyebutnya sebagai “bentuk genosida paling tercela.”
"Bahkan terungkap bahwa obat tersebut tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tapi tepungnya sendiri tampaknya telah dicampur dengan zat aditif itu," kata Hamad melalui unggahan di X.
Dokter Khalil Mazen Abu Nada juga menegaskan bahwa keberadaan obat-obatan semacam ini bukan kebetulan semata.
"Ini adalah alat untuk melenyapkan kesadaran sosial kami," ujarnya tegas.
Insiden ini viral setelah munculnya video dan unggahan media sosial yang menunjukkan pil-pil mencurigakan dalam karung bantuan.
Warga Gaza yang selama ini mengandalkan bantuan pun kini dilanda ketakutan dan ketidakpercayaan.
Pihak Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang disebut sebagai jaringan distribusi bantuan dari AS, hingga kini belum mengeluarkan tanggapan resmi.
Untuk menghindari potensi bahaya lanjutan, Komite Anti-Narkoba Gaza mengeluarkan peringatan kepada warga agar lebih waspada terhadap bantuan yang mereka terima, terutama dari jalur distribusi yang berafiliasi dengan AS dan Israel.
"Kami menghimbau warga agar tidak mengkonsumsi produk bantuan yang terlihat mencurigakan atau berbau aneh. Bantuan seharusnya menyelamatkan, bukan membahayakan," ujar seorang pejabat Komite.
Pemerintah Gaza telah mempercepat proses pemeriksaan ulang terhadap seluruh stok bantuan yang sudah tersebar, khususnya di kamp-kamp pengungsi.
Sementara itu, tenaga medis dan relawan gencar melakukan penyuluhan kepada warga soal bahaya oxycodone serta cara mengenali tanda-tanda kontaminasi.
Pejabat pemerintah Gaza pun menyerukan agar distribusi bantuan kembali diserahkan kepada badan-badan internasional seperti PBB (UNRWA).
“Bantuan semacam ini tidak hanya tidak aman, tapi juga berpotensi memicu krisis sosial tambahan. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas juru bicara kementerian dalam negeri Gaza.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]