WahanaNews.co | Pasukan Rusia diduga mencuri material radioaktif di Chernobyl. Hal itu diungkapkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selaku pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut IAEA, pasukan Rusia telah mencuri bahan radioaktif dari laboratorium pemantauan radiasi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang sudah tidak beroperasi pada Minggu (10/4).
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Material radioaktif di Chernobyl itu pun disebut sangat berbahaya dan mematikan bagi manusia.
Menteri Energi Ukraina, German Gulashchenko menyatakan tentara Rusia menjarah 133 zat radioaktif tinggi kala memasuki ruang penyimpanan Eco Centre.
"Mereka menggali tanah kosong yang terkontaminasi radiasi, mengambil pasir radioaktif di tas untuk benteng [mereka], menghirup debu [radioaktif] ini," ujar dia, dalam pernyataan di Facebook, Jumat (8/4), setelah mengunjungi zona eksklusif itu.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
"Sebulan setelah terpapar [radioaktif] seperti itu, mereka hanya bisa hidup maksimal satu tahun. Lebih tepatnya, bukan hidup, tetapi kematian perlahan karena penyakit," lanjutnya.
Dikutip dari The Conversation, laboratorium yang dibangun dengan biaya 6 juta Euro itu dibuka pada tahun 2015 dan bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah radioaktif di pabrik.
Lokasi PLTN itu terlindung zona eksklusi seluas 2600 km persegi untuk melindungi wilayah tersebut dari gangguan manusia. Situs reaktor nuklir itu mengandung lebih dari 5,3 juta pon (2,4 juta kilogram) bahan bakar nuklir bekas radioaktif.