WahanaNews.co | Diduga
berkonspirasi untuk menyerang, dengan tujuan melukai atau bahkan membunuh Duta
Besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, 2 warga Myanmar ditangkap.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Menpora Dito Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Pemimpin Global Diplomasi Olahraga
Moe Tun adalah salah satu pejabat tinggi Myanmar yang
menolak pemerintah junta militer.
Moe Tun, dengan tegas menentang kudeta militer di Myanmar.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada akhir Februari, Tun menyerukan
tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk memulihkan demokrasi
di negaranya.
Militer Myanmar telah mencoba untuk mencopot Moe Tun dari
jabatannya. Tetapi Majelis Umum, yang bertanggung jawab untuk mengakreditasi
diplomat yang ditempatkan di PBB, menolak seruan junta dan juga menolak calon
yang diajukan junta.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto Fokuskan Pembangunan di Pontianak Timur
Jaksa Amerika Serikat (AS), Audrey Strauss menuturkan, kedua
orang itu, yang bernama Phyo Hein Htut dan Ye Hein Zaw berkomplot untuk melukai
atau membunuh Moe Tun dalam serangan yang akan terjadi di tanah Amerika.
Menurut dokumen pengadilan di pengadilan federal White
Plains, seorang pedagang senjata Thailand yang menjual senjata kepada militer
Myanmar menyewa kedua orang untuk melukai Moe Tun, untuk mencoba memaksanya
mundur.
"Jika itu tidak berhasil (memaksanya mundur), Moe Tun itu
akan dibunuh," bunyi dokumen tersebut, seperti dilansir Arab News pada Senin
(9/8/2021).