Dilansir dari The Guardian,
Kantor Macron menanggapi dengan tajam dan menyebut
komentar itu tidak dapat diterima.
"Komentar Presiden Erdogan tidak dapat diterima. Kami
menuntut agar Erdogan mengubah arah kebijakannya, karena berbahaya dalam segala hal," kata seorang
pejabat Kantor
Macron.
Baca Juga:
2 Unit Kapal Selam Prancis Resmi Dibeli RI, Produksinya di Surabaya
Pejabat itu juga mengatakan, Prancis telah mencatat tidak adanya pesan belasungkawa
dan dukungan dari Presiden Turki setelah pemenggalan kepala seorang guru
bernama Samuel Paty oleh muridnya yang merasa tersinggung soal kartun nabi.
Sebelumnya, Macron menggambarkan Islam sebagai agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia, dan mengatakan pemerintahnya akan mengajukan RUU pada
bulan Desember untuk memperkuat Undang-Undang 1905,
yang secara resmi memisahkan gereja dengan negara di Prancis. Dia juga
mengusulkan kontrol ketat atas pendanaan masjid dari luar negeri. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.