Sebelumnya, sumbangan opsional sebesar 1.000 yen per orang sempat diusulkan.
"Kami sangat mempromosikan langkah-langkah keselamatan yang komprehensif untuk pendakian Gunung Fuji. Kami akan memastikan bahwa Gunung Fuji, harta dunia, diwariskan kepada generasi mendatang," tegas Koutaro Nagasaki, Gubernur Prefektur Yamanashi, dalam pernyataannya tahun lalu.
Baca Juga:
Jepang Impor Beras dari Korsel Akibat Lonjakan Harga Domestik
Selain meningkatnya jumlah pendaki, berbagai masalah lain juga muncul.
Banyak pendaki yang memerlukan bantuan medis karena tidak mengenakan perlengkapan yang sesuai, seperti hanya memakai sandal atau sandal jepit.
Beberapa di antaranya juga tidak membawa perlengkapan penting atau persediaan air yang cukup.
Baca Juga:
Kerja Sama Pemprov Sulut dengan PT INA Berikan Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang
Untuk mengatasi hal ini, Prefektur Shizuoka yang mengelola tiga dari empat jalur utama menuju puncak Gunung Fuji memperketat aturan.
Kini, calon pendaki diwajibkan mengikuti kelas singkat mengenai keselamatan pendakian dan regulasi lokal, serta harus lulus tes singkat untuk memastikan pemahaman mereka.
Selain itu, pembatasan waktu juga diberlakukan. Gunung akan ditutup mulai pukul 2 siang hingga 3 pagi bagi siapa saja yang tidak menginap di pondok pendakian.