Kedua pesawat prototipe terbukti cepat dan persis seperti siluman.
Setelah dua prototipe dibuat, ATF meminta YF-23 untuk dipersenjatai dengan 20mm M61 Vulcan tetap, sementara teluk internal dapat menampung empat rudal udara-ke-udara jarak menengah AIM-7 Sparrow atau AIM-120 AMRAAM, serta sepasang rudal.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Rudal jarak pendek AIM-9. Itu tidak hanya cepat, itu juga dipersenjatai dengan baik.
Setelah dibuat, kemudian YF-22 dan YF-23 diuji coba di udara dan hasilnya tidak terduga.
YF-22 ternyata memiliki keunggulan dalam hal kelincahan, sesuatu yang paling penting dalam sebuah pesawat tempur.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
YF-22 kemudian disebut sebagai F-22 "Raptor" akhirnya dinilai lebih baik dalam pertempuran udara dan itu menjadi bekal yang cukup meyakinkan Angkatan Udara Amerika Serikat untuk menjadi yang lebih baik dibandingkan dengan YF-23.
Kedua badan pesawat YF-23 akhirnya tetap disimpan sampai tahun 1966 hingga masing-masing dipindahkan ke museum.
Seperti dicatat, YF-23A PAV-1 sekarang berada di gantungan Penelitian dan Pengembangan di Museum Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat.