WAHANANEWS.CO, Jakarta - Donald Trump kembali jadi sorotan dunia ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris dan melanggar protokol kerajaan dengan berjalan mendahului Raja Charles.
Trump dan istrinya, Melania, mendarat di Inggris pada Selasa (16/9/2025) untuk kunjungan kenegaraan keduanya, disambut langsung oleh Raja Charles serta keluarga Kerajaan Inggris di Kastil Windsor.
Baca Juga:
Pesan Digital dan Jejak Discord Ungkap Rencana Pembunuhan Charlie Kirk
Sebagai bentuk penghormatan, Raja Charles, Ratu Camilla, Pangeran dan Putri Wales atau Kate Middleton mengosongkan agenda mereka untuk menyambut kedatangan Trump dan Melania, sebelum ditutup dengan atraksi terbang spektakuler Red Arrows.
Penyambutan juga disertai pameran khusus yang menggambarkan hubungan jangka panjang antara Amerika Serikat dan Inggris, ditambah parade militer akbar yang menyemarakkan suasana.
Namun, sebuah video yang diunggah jurnalis Narinder Kaur ke platform X menampilkan Trump berjalan di depan Raja Charles sambil berbicara dengan seorang penjaga, sesuatu yang dianggap melanggar etika kerajaan.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Minta Trump Dukung Paket Sanksi Baru untuk Rusia
“Ya Tuhan.. dia berjalan di depan Raja, seolah Charles tidak ada atau penting!” tulis Kaur, dengan video yang sudah disukai lebih dari 4.000 akun.
Dalam tradisi kerajaan, mendahului raja dianggap sebagai pelanggaran besar terhadap protokol, apalagi saat berada di wilayah kekuasaan sang raja.
Meski begitu, jamuan makan malam mewah untuk 160 tamu tetap digelar di Kastil Windsor, di mana Raja Charles menyampaikan pidato memuji komitmen pribadi Trump dalam mencari solusi bagi sejumlah konflik dunia.
Trump di kesempatan yang sama menyebut hubungan AS dan Inggris lebih dari sekadar “istimewa” dan menegaskan bahwa istilah tersebut bahkan tidak cukup untuk menggambarkannya.
Raja Charles dalam pidatonya menekankan pentingnya menjaga hubungan budaya, perdagangan, dan militer antara kedua negara.
“Rakyat kita telah berjuang dan mati bersama demi nilai-nilai yang dijunjung tinggi,” kata Raja Charles.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]