WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Tiongkok secara resmi memperkenalkan program baru bernama "Visa ASEAN", yang dirancang untuk mempermudah mobilitas lintas negara di kawasan Asia Tenggara.
Program ini mencakup 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste sebagai negara pengamat, menurut laporan Global Times, Rabu (4/6/2025).
Baca Juga:
Pemerintah Perluas Cek Kesehatan Gratis ke Sekolah Mulai Juli 2025
Melalui program ini, warga negara dari kawasan yang memenuhi syarat dapat mengajukan visa dengan masa berlaku hingga lima tahun dan izin masuk ganda.
Visa tersebut juga mencakup pasangan serta anak-anak pemegang visa, dengan masa tinggal maksimal 180 hari untuk setiap kali kunjungan.
Pengumuman ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (3/6/2025).
Baca Juga:
Sinergi Pemerintah dan PSSI: Prabowo Subianto Diangkat Jadi Dewan Kehormatan
Ia menjelaskan kebijakan ini merupakan bagian dari hasil pertemuan Tiongkok dengan ASEAN dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) pada KTT terbaru.
"Selama ini, Tiongkok dan ASEAN telah membangun komunitas dengan masa depan bersama," ujar Lin.
Ia juga menambahkan bahwa ASEAN terus berupaya menciptakan kawasan yang damai, aman, sejahtera, indah, dan bersahabat.
Lin menyoroti bahwa intensitas interaksi antarwarga kedua pihak kian meningkat, dan ada keinginan bersama untuk lebih mempermudah mobilitas lintas negara.
Selain Visa ASEAN, Tiongkok juga tengah memperluas kebijakan bebas visa ke berbagai wilayah di dunia.
Mulai 1 Juni, pemerintah Tiongkok mulai menerapkan kebijakan bebas visa secara sepihak bagi pemegang paspor biasa dari lima negara Amerika Selatan: Brasil, Argentina, Chile, Peru, dan Uruguay sebagai bagian dari masa uji coba.
Pada saat yang sama, seluruh negara anggota GCC juga telah diberi status bebas visa oleh Tiongkok. Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari negara-negara mitra yang terdampak langsung.
Dengan kebijakan tersebut, jumlah negara yang kini mendapatkan akses bebas visa dari Tiongkok telah mencapai 43.
Ini menjadi kali pertama negara-negara dari kawasan Amerika Latin dan Karibia masuk dalam daftar tersebut.
Menurut Lin Jian, langkah ini mencerminkan komitmen kuat Tiongkok dalam memperluas keterbukaan di tingkat global.
Ia menegaskan, "Tiongkok ingin mendorong pembangunan ekonomi global yang lebih terbuka dan saling menguntungkan."
Lin juga menekankan bahwa pemerintah Tiongkok akan terus menyempurnakan kebijakan visa masuk dan secara bertahap menambahkan lebih banyak negara dalam skema bebas visa.
Ia meyakini keterbukaan ini akan mempererat kerja sama internasional dan mendorong kemakmuran bersama.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]