WahanaNews.co | Finlandia dan Swedia akan menjadi musuh baru Rusia jika kedua negara itu tetap nekat bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, dan berpotensi memicu ancaman nuklir baru dari Rusia.
"Perubahan itu akan memberi Moskow lawan yang lebih terdaftar secara resmi," tulis Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di Telegram, sebagaimana dikutip oleh CNBC International, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Medvedev juga secara eksplisit mengangkat kembali ancaman nuklir dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir". "Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik, keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev yang juga pernah menjabat Presiden Rusia dari 2008 hingga 2012.
Namun, hingga saat ini, Rusia belum berencana melakukan hal tersebut. Namun dia tidak menutup kemungkinan itu apabila negaranya terus didesak.
Medvedev juga mengeklaim bahwa NATO berencana untuk menerima dua negara Nordik, yang sampai sekarang telah bermitra dengan aliansi militer beranggotakan 30 orang tetapi tetap netral, dengan "prosedur birokrasi yang minimal."
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Tanggapan Rusia harus diambil dengan tanpa emosi, dengan kepala dingin," tambahnya.
Komentar itu muncul sehari setelah para pemimpin Finlandia dan Swedia mengatakan keputusan mereka tentang pengajuan keanggotaan NATO yang akan datang dalam hitungan minggu.
Mereka mengatakan penilaian keamanan mereka telah berubah secara dramatis setelah serangan Rusia ke Ukraina.