WahanaNews.co | Revlon Inc. adalah perusahaan kosmetik asal Amerika Serikat yang sudah berusia 90 tahun. Namanya tentu tidak asing bahkan untuk orang yang bukan pecinta dunia kecantikan. Baru-baru ini brand makeup dan skincare tersebut terungkap mengajukan permohonan bangkrut. Selain karena menurunnya daya beli setelah pandemi Corona, apa saja menyebabkannya diambang kebangkrutan?
1. Terlalu Banyak Utang
Baca Juga:
Awas! 6 Produk Kosmetik Sulsel Terbukti Mengandung Merkuri
Beberapa tahun belakangan kondisi keuangan Revlon sudah terlihat kurang sehat. Dilansir Fast Company, sahamnya sudah turun 80% sejak awal tahun ini.
Beberapa waktu lalu, brand yang dikenal dengan produk lipstik dan cat kuku itu akhirnya mengajukan permohonan bangkrut. Dikatakan jika mereka hanya memiliki $575 juta untuk membayar utang dan kebutuhan operasional.
Dalam pernyataannya, perusahaan itu bermaksud untuk mengembalikan kepercayaan para konsumen.
Baca Juga:
Hati-Hati Skincare Overclaim! BPOM Ancam Cabut Izin Produsen Curang
"Dengan mengatasi kendala utang warisan yang kompleks ini, kami berharap bisa menyederhanakan struktur permodalan dan secara signifikan mengurangi utang kami, membuat kami bisa membuka kembali potensi dari brand yang sudah diakui secara global ini," kata Presiden dan CEO Revlon, Debra Parelman.
2. Masalah Kenaikan Bahan Baku
Masalah keuangan Revlon diperparah dengan sulitnya bahan baku.