Selama pandemi Corona, berbagai harga material mulai dari kertas, kaca, dan minyak-minyak penting mengalami kenaikan dan bukan Revlon saja yang jadi kewalahan.
Hal itu menyebabkan biaya produksi kosmetik naik hingga 25-30% dan tidak diimbangi dengan naiknya penjualan. Dikatakan jika gangguan rantai pasokan pada Revlon juga diperburuk dengan persaingan ketat antar brand dan vendor yang menuntut pembayaran.
Baca Juga:
Awas! 6 Produk Kosmetik Sulsel Terbukti Mengandung Merkuri
3. Revlon Berkompetisi dengan Makeup Selebriti
Meski sudah dikenal, kini Revlon harus bersaing dengan brand-brand 'kekinian'. Belakangan memang banyak bermunculan merek baru yang menawarkan berbagai keunggulan dengan teknik marketing unik.
Beberapa yang menjadi saingan Revlon datang dari brand selebriti, seperti Kylie Cosmetics milik Kylie Jenner dan Fenty Beauty milik Rihanna. Merek-mereka itu dinilai bisa lebih menjangkau pasar melalui media sosial, seperti TikTok dan Instagram.
Baca Juga:
Hati-Hati Skincare Overclaim! BPOM Ancam Cabut Izin Produsen Curang
4. Mal di Amerika Sekarat
Hal lain yang memperparah pembelian Revlon adalah perubahan kebiasaan belanja. Sejak pandemi Corona, banyak pusat perbelanjaan harus tutup dan daya beli menurun.