Kanselir Jerman Olaf Scholz membahas masalah ini dalam kunjungan ke Beijing bulan lalu bersama dengan Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin.
Namun, Koordinator tanggap virus corona Gedung Putih Dr. Ashish Jha menyebut pada Kamis (15/12/2022), AS dan negara-negara Barat lainnya tidak secara terbuka mendorong China untuk menerima vaksin mRNA buatan Barat.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Kami siap membantu negara mana pun di dunia dengan vaksin, perawatan, apa pun yang dapat kami bantu," katanya.
China mengatakan keuntungan institusional akan membantunya melewati epidemi tanpa bantuan asing, dan perkiraan jumlah kematian akibat Covid-di China masih lebih rendah dari 1,1 juta kematian di AS dan 2,1 juta di Eropa.
Tetapi, pembuat obat AS Pfizer (PFE.N) pekanlalu mencapai kesepakatan untuk mengekspor pengobatan antivirus Covid Paxlovid ke China melalui perusahaan lokal, dengan mengatakan sedang bekerja dengan semua pemangku kepentingan untuk mengamankan pasokan yang memadai.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Apakah China bertanya atau tidak, sebagai warga Beijing, saya menyambut baik sikap pemerintah AS," kata Hu Xijin, mantan editor tabloid partai Global Times di Twitter.
Dia menambahkan bahwa dirinya berharap pemerintah AS akan mendorong Pfizer untuk menurunkan harga Paxlovid. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.