Dia menyatakan bahwa terdapat pemahaman yang keliru secara umum tentang teknologi pesawat tempur siluman, yang terkadang dianggap tidak mungkin terdeteksi oleh radar.
Namun, menurutnya, bukan hanya F-35, tetapi setiap pesawat tempur generasi kelima, dari mana pun asalnya, dapat terdeteksi dalam kondisi yang sesuai.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Klaim ini muncul setelah beberapa media berbasis di Iran melaporkan bahwa Wakil Komandan Operasi Pertahanan Udara Iran, Brigadir Jenderal Reza Khajeh, menjadi pejabat pertama yang mengklaim bahwa Iran telah mendeteksi dan bahkan memiliki potensi untuk melacak F-35 yang beroperasi di dekat wilayah Iran.
Klaim ini datang setelah sejumlah F-35 dikerahkan ke wilayah Komando Pusat Amerika Serikat sebagai respons terhadap serangkaian insiden agresif yang melibatkan pesawat Rusia di Suriah dan kehadiran pasukan Iran di Selat Hormuz.
Menurut Jenderal Khajeh, semua penerbangan di wilayah tersebut telah diamati oleh sistem pertahanan udara Iran, yang didukung oleh apa yang disebutnya sebagai "sistem penyadapan."
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Dia mengklaim bahwa Iran belum mendeteksi serangan tiba-tiba melalui metode penyadapan atau pengupingan yang mereka gunakan.
Dalam konteks ini, perlu dicatat bahwa pesawat tempur siluman dirancang untuk mengurangi atau bahkan menghindari deteksi melalui berbagai cara, termasuk radar dan inframerah.
Namun, secara umum dipahami bahwa pesawat tempur siluman bukanlah pesawat yang sepenuhnya tidak terlihat. Dengan kata lain, dalam kondisi yang sesuai, pesawat-pesawat ini sering kali dapat terdeteksi.