“Platform Oposisi untuk Hidup percaya bahwa pemerintah, yang gagal dalam tugas memulihkan perdamaian dan mengembalikan Donbass, harus pergi,” tegas partai tersebut.
Mereka menambahkan, “Negara dan warganya tidak harus membayar untuk kepengecutan para politisi, ambisi politisi dan politisi yang tidak bertanggung jawab. Kekalahan pemerintah Zelensky seharusnya tidak menjadi kekalahan bagi negara.”
Baca Juga:
Ukraina Klaim Temukan 200 Mayat Korban Perang di Mariupol
Zelensky adalah mantan aktor televisi dan komedian yang berasal dari kota Russophone Ukraina Kryvyi Rih dan merupakan penutur asli bahasa Rusia.
Dia memenangkan tawaran yang tidak mungkin untuk menduduki kursi kepresidenan pada April 2019 dengan platform perdamaian di Donbass.
Dia menang telak melawan Poroshenko, pemimpin petahana yang telah menjadi presiden sejak Mei 2014.
Baca Juga:
Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Remuk di Donbass
“Saya pikir kita akan memiliki perubahan personel. Bagaimanapun, kita akan melanjutkan ke arah pembicaraan (perdamaian) Minsk dan menuju penyelesaian gencatan senjata,” ujar Zelensky saat itu.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di wilayah Donbass mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada April 2014, menyusul kudeta oleh kaum nasionalis di Kiev yang didukung Amerika Serikat (AS).
Kudeta itu berusaha menghapus status bahasa Rusia sebagai bahasa nasional Ukraina.