WahanaNews.co | Partai Platform Oposisi untuk Hidup mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mundur dari jabatannya. Zelensky dianggap gagal menjalankan agenda utama pemerintahannya.
Partai oposisi sayap tengah itu memiliki 44 kursi di Verkhovna Rada, parlemen Ukraina. Partai itu menentang kebijakan dekomunisasi dan Ukrainisasi pemerintah pasca kudeta kubu nasionalis pada 2014.
Baca Juga:
Ukraina Klaim Temukan 200 Mayat Korban Perang di Mariupol
Desakan mundur itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua republik Donbass karena Ukraina dianggap lamban melaksanakan Protokol Minsk untuk perdamaian di wilayah tersebut.
“Situasi yang sekarang berkembang di sekitar Donbass adalah akibat buruk dari ketidakaktifan dan kurangnya kemauan dari pihak berwenang,” tegas Partai Platform Oposisi untuk Hidup itu, dilansir Sputnik pada Rabu (23/2/2022).
Partai itu menambahkan, “Dalam pemilu, dua pertiga pemilih Ukraina memilih perdamaian, kembalinya Ukraina ke Donbass dan Donbass ke Ukraina. Tetapi pemerintah, yang memiliki kepercayaan publik yang besar, gagal melaksanakan tugas kepentingan nasional ini.”
Baca Juga:
Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Remuk di Donbass
“Selama dua setengah tahun, terlepas dari seruan mitra asing Ukraina, oposisi Ukraina, tuntutan warga, dan kewajiban internasional Ukraina, tidak ada satu langkah pun yang diambil menuju implementasi bagian politik dari perjanjian Minsk, perdamaian. dan persatuan,” ungkap pernyataan itu.
Partai itu menegaskan, “Sebaliknya, perwakilan pihak berwenang berulang kali menyatakan kesepakatan itu tidak menguntungkan, menuntut agar direvisi dan hanya menolak mematuhi.”
“Pada akhirnya, para pengikut kebijakan (mantan Presiden Ukraina Petro) Poroshenko mengabaikan kerangka kontrak internasional untuk kembalinya Donbass dan membawa negara itu ke eskalasi konflik yang serius,” papar partai tersebut.