WahanaNews.co, Gaza - Militer Israel menyatakan kefrustrasiannya terhadap tekanan dari media internasional untuk memberikan bukti terkait tuduhan bahwa Hamas memiliki markas di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, Palestina.
Letnan Kolonel Richard Hecht, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menyatakan bahwa dia sangat frustrasi dengan kurangnya kesabaran yang ditunjukkan oleh media internasional.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Menurutnya, media internasional terlalu cepat melaporkan kurangnya bukti signifikan terkait keberadaan Hamas di RS terbesar di Jalur Gaza, sementara pasukan Israel terus menyelidiki RS tersebut untuk mencari jaringan terowongan bawah tanah yang luas.
Pada Rabu lalu, IDF melakukan serbuan pertama ke dalam RS al-Shifa dalam konteks perang yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Pihak berwenang Israel mengklaim bahwa kompleks medis tersebut digunakan oleh Hamas sebagai perlindungan untuk basis operasi bawah tanah yang signifikan.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Selama tiga hari penggerebekan, IDF telah menunjukkan rekaman beberapa senjata dan peralatan yang diyakini milik Hamas di lokasi tersebut, serta sebuah lubang di sekeliling rumah sakit.
Namun bukti-bukti itu tepis pihak rumah sakit dan diragukan banyak pihak, terlebih IDF telah ketahuan membuat propaganda kotor yang tidak valid.
Namun ketika tekanan media-media internasional meningkat terhadap Israel untuk mengungkap bukti kehadiran Hamas yang lebih besar di RS al-Shifa, Hecht meminta wartawan untuk bersabar.