WahanaNews.co | Elon Musk telah mengumumkan rencananya untuk mengganti logo burung biru Twitter dengan huruf X, serta berencana untuk beralih ke domain X.com.
Nama Twitter juga akan diubah menjadi X, dan seluruh elemen terkait, termasuk istilah "tweet", akan dihapus.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Para ahli merek menyatakan bahwa perubahan ini diperkirakan akan menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bagi media sosial tersebut, dengan perkiraan antara US$ 4-20 miliar atau sekitar Rp 60-300 triliun (kurs Rp 15.000).
"Dibutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk membangun ekuitas merek sebanyak itu di seluruh dunia, jadi kehilangan nama merek Twitter merupakan pukulan finansial yang signifikan," kata Steve Susi, Direktur Komunikasi Merek dari Siegel+Gale seperti dikutip dari Fortune.
Analis dari agensi merek Fazer, Todd Irwin, menganggap perubahan nama produk ini sebagai kesalahan. Twitter adalah salah satu merek media sosial yang paling terkenal.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Logo burung biru menghiasi situs tersebut di seluruh dunia, bersama dengan logo Instagram dan Facebook.
Bahkan istilah "tweet" dan "retweet" telah menjadi bagian dari bahasa umum, tidak hanya digunakan di media sosial Twitter saja.
Banyak orang, termasuk selebritas, politisi, dan lainnya, menggunakan istilah tersebut saat berkomunikasi dengan publik, baik di platform Twitter maupun platform lainnya.
Pengumuman mengenai perubahan merek Twitter menjadi X telah menjadi perbincangan heboh di media sosial dan sumber lainnya. Chief Executive Officer Twitter, Linda Yaccarino, menjelaskan bahwa visi perusahaan X adalah untuk menjadi situs yang mencakup audio, video, perpesanan, pembayaran, dan layanan perbankan.
Beberapa perusahaan teknologi juga mengalami perubahan nama, contohnya Google yang beralih menjadi Alphabet Inc.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis-bisnis yang berbeda di bawah naungan perusahaan, tanpa harus terikat pada fokus utama pada layanan pencarian.
Sementara itu, Facebook juga mengalami perubahan nama menjadi Meta Platforms Inc. dengan tujuan untuk menegaskan komitmen perusahaan terhadap metaverse. [eta]