WahanaNews.co | Drone Switchblade Kamikaze disebut-sebut sebagai senjata yang efektif untuk melawan pasukan tempur darat, termasuk tank baja, tanpa perlu dukungan pesawat pembom, terutama untuk pertempuran di area perkotaan.
Sebelumnya, Amerika Serikat berencana mengirim drone Switchblade Kamikaze ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer baru senilai US$800 juta atau Rp11,4 triliun untuk melawan invasi Rusia.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Paket tersebut akan mencakup 100 drone tak berawak taktis yang mampu menabrak target dengan hulu ledak daya hancur cukup besar. Perangkat ini dinamakan Switchblade Kamikaze lantaran merupakan drone bunuh diri berukuran kecil yang akan meledak jika terjadi benturan.
Dikutip dari Euronews, drone produksi AeroVironment ini pada dasarnya adalah senjata sekali pakai yang cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam ransel.
Bentuknya yang kecil membuatnya bisa melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam sambil membawa kamera dengan sistem pemandu serta bahan peledak untuk menjatuhkan bom ke sasarannya.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Tidak seperti kebanyakan senjata, Switchblade juga dapat melepaskan atau membatalkan misi kapan saja. Ketika dibatalkan, Switchblade akan kembali ke target lain tergantung pada apa yang diperintahkan operator.
Sistem tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa serangan tepat dan dapat dibatalkan pada menit terakhir jika membahayakan warga sipil atau properti di dekatnya.
"Drone kamikaze menggunakan koordinat GPS dan video real-time untuk penargetan yang tepat dengan efek jaminan yang rendah," kata produsen.