AeroVironment menjelaskannya sebagai drone yang lebih besar atau rudal generasi berikutnya yang mampu menghancurkan target lapis baja seperti tank, tetapi masih dapat diatur pengoperasiannya.
Bobotnya totalnya bisa mencapai 55 kg jika sekaligus mengangkut rudal.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Sebenarnya, Switchblade dibuat untuk pasukan AS untuk menyiasati perang di Afghanistan kompleks dan banyak digelar di medan perkotaan.
Dukungan udara, seperti bom yang dijatuhkan oleh pesawat atau drone besar, memakan waktu dan mahal serta dapat menyebabkan kerusakan tambahan yang tidak perlu jika target berada di daerah perkotaan.
Jika pasukan beroperasi di luar jangkauan dukungan artileri, penggunaan peluru kendali seperti FGM-148 Javelin dinilai sangat mahal dan tidak cocok untuk menghancurkan beberapa target yang bersembunyi di balik tembok atau bangunan.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Maka Switchblade pun jadi jawabannya.
Dengan segala keunggulannya yang signifikan itu, drone ini dibandrol dengan harga US$6.000 atau sekitar Rp 86,2 juta. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.