F-15 Eagle ditenagai oleh dua mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-100, masing-masing menghasilkan sekitar 23.000-25.000 pon daya dorong (dengan afterburner), memberikan thrust-to-weight ratio(TWR) yang sangat tinggi sekitar 1,19.
Sedangkan Su-27 memiliki TWR yang lebih besar lagi yaitu 1,23.
Baca Juga:
Pakar BRIN Kembangkan MOFs, Sulap Minyak Kelapa jadi Bahan Bakar Pesawat
TWR yang lebih tinggi berarti pesawat relatif ringan untuk jumlah daya dorong yang dihasilkan mesinnya. TWR superior F-15 berakselerasi dengan cepat, bahkan saat melakukan pendakian vertikal.
Pada tahun 1986, Su-27, dilucuti dari semua persenjataan, radar, dan peralatan operasional, memecahkan delapan rekor waktu pendakian yang dibuat pada tahun 1975 oleh F-15 Streak Eagle yang dimodifikasi serupa.
Khususnya, F-15 Streak Eagle telah mengambil rekor dunia ini dari MiG-25 Foxbat yang dirancang Soviet pada tahun 1975. Pesawat Amerika berhasil mendaki hingga 30.000 meter dalam waktu kurang dari 3,5 menit dan 3.000 meter hanya dalam 27,57 detik. MiG-25 mendaki hingga 30.000 meter dalam 34,5 detik.
Baca Juga:
Daftar Rute Penerbangan dengan Turbulensi Terparah di Dunia, Berani Coba?
F-15 juga menorehkan rekor 6.000 meter, 9.000 meter, 12.000 meter, dan 15.000 meter. Rekor 15.000 meter itu pecah dengan waktu 77,05 detik.
Pada musim gugur 1986, Su-27 Flanker Soviet memecahkan rekor-rekor waktu pendakian tersebut, mengembalikannya rekor itu ke Uni Soviet.
Versi sederhana dari Su-27, yang disebut Streak Flanker, mampu mendaki hingga 3.000 meter hanya dalam 15,6 detik dan 15.000 meter hanya dalam 70,329 detik, dibandingkan dengan 27,57 detik dan 77,05 detik oleh F-15. [afs/eta]