Melaporkan langsung dari Deir el-Balah, jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum menggambarkan situasi di pusat bantuan GHF sebagai pemandangan horor.
“Orang-orang menggambarkan pemandangan mengerikan saat mereka menunggu berjam-jam hanya dengan harapan mendapatkan pasokan makanan pokok, hanya untuk disambut dengan tembakan tiba-tiba dan tanpa alasan. Saya telah berbicara dengan sejumlah penyintas pagi ini, dan mereka memberi tahu saya kesaksian yang memilukan dan mereka berbagi pemandangan mengerikan yang terjadi di dekat pusat bantuan yang dikelola GHF," ujarnya.
Baca Juga:
Gaza Menuju Krisis Air Total: Sistem Distribusi Runtuh Akibat Blokade dan Serangan
“Mereka memberi tahu saya bahwa tidak ada peringatan sebelumnya, tidak ada indikasi sebelumnya, hanya tembakan yang merobek kerumunan, warga Palestina yang putus asa berhamburan mencari perlindungan saat peluru beterbangan. Mereka memberi tahu saya bahwa layanan darurat dan tim medis tidak dapat mengakses area tersebut karena intensitas tembakan. Ini benar-benar mencerminkan runtuhnya lanskap kemanusiaan di Gaza," tambah Abu Azzoum.
Laporan Associated Press mengungkap bahwa kontraktor keamanan yang bekerja di bawah GHF, termasuk dari Amerika Serikat, terlibat langsung dalam penggunaan amunisi tajam dan granat kejut untuk menghalau warga yang kelaparan.
Dua kontraktor AS yang mewawancarai AP secara anonim mengaku terguncang oleh praktik berbahaya tersebut.
Baca Juga:
Menembus Iron Dome dan THAAD, Rudal Haj Qassem Iran Jadi Mimpi Buruk Baru Israel
Mereka menyebut banyak personel keamanan tidak memiliki pelatihan memadai, bersenjata lengkap, dan tampaknya mendapat kebebasan bertindak tanpa pengawasan berarti.
Dalam laporan dari Amman, jurnalis Al Jazeera Nour Odeh mengatakan, “Israel menyatakan bahwa tentara mereka tidak sengaja menargetkan warga sipil dan menuding media membesar-besarkan korban. Tentu saja, ini adalah reaksi khas yang sering kita dengar setiap kali ada fakta baru tentang tindakan militer Israel. Dan laporan ini juga menyinggung peran kontraktor (AS).”
Menurutnya, GHF bukan hanya menggantikan sistem kemanusiaan internasional yang telah lama ada di Gaza, tapi juga menjadi alat untuk menekan warga sipil.