WAHANANEWS.CO, Jakarta - Iran menuntut agar Amerika Serikat memberikan jaminan tertulis terkait pencabutan sanksi dalam negosiasi yang tengah berlangsung mengenai program nuklir negara tersebut.
"Kami ingin menjamin bahwa sanksi tersebut dicabut secara efektif," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam konferensi pers di Teheran, sebagaimana dikutip oleh Al Arabiya.
Baca Juga:
Di Ambang Konflik Nuklir, AS Siapkan Diego Garcia Tak Jauh dari Indonesia
Ia menambahkan, "Sejauh ini, pihak Amerika belum ingin mengklarifikasi masalah ini." Pernyataan itu disampaikan sehari setelah laporan dari badan PBB menunjukkan bahwa Iran telah meningkatkan pengayaan uranium hingga 60 persen mendekati ambang 90 persen yang dibutuhkan untuk pembuatan senjata nuklir.
Sementara itu, utusan Amerika Serikat untuk negosiasi nuklir menyatakan bulan lalu bahwa pemerintahan Donald Trump menolak segala bentuk pengayaan.
“Program pengayaan tidak akan pernah ada lagi di negara Iran. Itu garis merah kami. Tidak ada pengayaan,” ujar Steve Witkoff kepada Breitbart News.
Baca Juga:
Iran Gantung Warganya yang Dituduh Mata-mata Mossad dan Terlibat Pembunuhan Kolonel
Di sisi lain, Iran menegaskan akan tetap melanjutkan pengayaan uranium dengan atau tanpa kesepakatan.
Media AS melaporkan bahwa Washington telah mengirim proposal kesepakatan nuklir baru kepada Teheran, yang menurut Gedung Putih adalah "dapat diterima" dan "menguntungkan" bagi Iran.
Menurut The New York Times, yang mengutip pejabat yang mengetahui isi pertukaran diplomatik tersebut, proposal itu menyerukan penghentian total aktivitas pengayaan dan mengusulkan pembentukan aliansi regional untuk memproduksi energi nuklir.