Saksi mata menggambarkan keadaan di dalam Rumah Sakit Al-Shifa sebagai sangat mengerikan, di mana prosedur medis harus dilakukan tanpa penggunaan obat bius.
Pasien dan pengungsi di dalam rumah sakit hanya mendapatkan sedikit makanan dan air, sementara bau busuk dari jenazah yang tergeletak di halaman rumah sakit menyelimuti udara.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan bahwa seorang dokter bedah di RS Al-Shifa, Dr. Ahmed El Mokhallalati, mengonfirmasi keberadaan pasukan Israel di dalam kompleks rumah sakit.
Dia menyatakan bahwa suara tembakan dan ledakan terdengar di berbagai tempat.
"Kami melihat tank dan buldoser di halaman pusat (rumah sakit)," ungkapnya.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Seorang saksi mata lainnya, Khader Al-Zaanoun, yang dilaporkan oleh BBC, menyatakan bahwa tentara Israel menggunakan bom asap dalam serangan terhadap rumah sakit tersebut. Al-Zaanoun juga mencatat adanya tank di dalam kompleks rumah sakit.
"Saya menyaksikan keberadaan enam tank di dalam rumah sakit, dan lebih dari 100 tentara komando. Mereka memasuki unit gawat darurat utama, beberapa di antaranya mengenakan masker, dan berteriak dalam bahasa Arab, 'jangan bergerak, jangan bergerak'," ungkapnya.
BBC belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.