Tak hanya itu, Asosiasi Bank Afghanistan mengumumkan pada
Senin di Facebook, Taliban telah menunjuk Haji Mohammad Idris sebagai penjabat
gubernur bank sentral. Namun Gul Maqsood Sabit, mantan wakil menteri keuangan,
mengaku belum pernah mendengar tentang Idris.
"Tidak sama sekali," kata Sabit, yang tinggal di
California dan bekerja sebagai dosen di community college.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Orang ini adalah seseorang yang bertugas di Komisi
Ekonomi Taliban. Dia adalah seorang guru di (sekolah agama) di Pakistan, dan
dari sanalah dia berasal, jadi hanya itu yang kami ketahui tentang orang ini,
dan sekarang dia mengelola bank sentral. Dia mungkin tidak memiliki pengalaman
sama sekali," terangnya.
Pemerintah baru yang dipimpin Taliban tidak menunjukkan
bukti pengalaman Idris di bidang keuangan atau perbankan. Pengumuman itu muncul
dua hari setelah kementerian keuangan Taliban menyatakan bahwa semua pegawai
pemerintah akan dibayar seperti sebelumnya.
Pengamat dan pakar keuangan Afghanistan mengatakan itu
adalah tanda terbaru bahwa tanpa intervensi lebih lanjut dari komunitas
internasional, ekonomi negara itu dapat menderita bahkan lebih parah daripada
yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Tak lama setelah pemerintahan Afghanistan jatuh pada 15
Agustus, nilai mata uang afghani merosot, jatuh hampir 8% terhadap dolar AS.
Tetapi sejak 17 Agustus, mata uang lokal relatif stabil, mungkin karena praktis
dibekukan. Sekarang hampir tidak mungkin untuk memindahkan uang ke dalam atau
ke luar negeri. Dengan pegawai pemerintah tidak dibayar dan bank tidak buka, bahkan
perdagangan sehari-hari pun sulit. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.