WahanaNews.co, Gaza- Israel telah meluncurkan lebih dari 45.000 bom di Gaza, dengan total berat melebihi 65.000 ton. Meskipun demikian, tentara Zionis belum berhasil mengalahkan Hamas.
Kok bisa begitu?
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Dalam konflik di Jalur Gaza, pesawat pendudukan Israel menjatuhkan lebih dari 45.000 rudal dan bom, termasuk yang berbobot 2.000 pon bahan peledak.
Meskipun berat total bahan peledak yang dijatuhkan melebihi 65.000 ton, lebih besar dari tiga bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, sekitar dua pertiga dari bom dan rudal tersebut dianggap tidak terarah dan tidak tepat.
"Itulah yang dikenal dengan sebutan 'bom bodoh.' Meskipun jumlah dan kekuatan serangan besar, efektivitas operasional Israel terhadap Hamas masih belum mencapai hasil yang diharapkan," lapor Kantor Media Gaza.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Laporan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan bom semacam itu menunjukkan "penargetan yang disengaja terhadap pembunuhan tanpa pandang bulu dan tidak dapat dibenarkan oleh pendudukan, sebuah pelanggaran yang jelas dan eksplisit terhadap hukum internasional dan berbagai konvensi internasional."
Kantor itu juga mencatat penggunaan sekitar sembilan bom dan rudal yang dianggap melanggar hukum internasional oleh Israel terhadap warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita.
Bom-bom yang diidentifikasi oleh kantor tersebut termasuk bom penghancur bunker (BLU-113), (BLU-109), (SDBS), tipe Amerika (GBU-28), yang dipandu oleh sistem GPS untuk menghancurkan infrastruktur, fosfor putih, bom pintar, dan rudal Halberd Gudum.
Media Gaza menyatakan bahwa penggunaan bom-bom tersebut menyebabkan "pembunuhan massal dan cedera dalam hitungan detik, selain menimbulkan kerusakan permanen pada korban cedera, seperti cacat dan kecacatan, serta menimbulkan risiko lingkungan akibat pelepasan bahan beracun yang mengandung radiasi."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]