Eksekusi kelompok pertama pertengahan
tahun ini, bertepatan dengan gelombang unjuk rasa antirasisme, terdiri dari orang-orang kulit putih seluruhnya.
Untuk gelombang sekarang, empat dari
lima yang direncanakan akan dieksekusi adalah warga Amerika keturunan Afrika.
Baca Juga:
Jimmy Carter Wafat di Usia 100 Tahun, Mantan Presiden AS dengan Warisan Diplomasi dan Kontroversi
Menurut Ndulue, hal itu bukan karena
"kebetulan" jika tak ada terpidana kulit hitam yang dihukum mati
selama periode "kesadaran meningkat tentang kesenjangan rasial terkait
dengan hukuman mati tingkat federal".
Apa yang terjadi sekarang?
Jika hukuman mati Brandon Bernard dan
Alfred Bourgeois dilaksanakan, 10 terpidana yang dieksekusi selama tahun 2020
ini akan menjadi jumlah terbanyak setahun yang tidak ada tandingannya.
Baca Juga:
Perubahan Besar Kebijakan Kesehatan Global, Donald Trump Siapkan Langkah AS Keluar dari WHO
"Kita harus kembali ke tahun 1896
ketika terjadi 10 eksekusi atau lebih," jelas Ngozi Ndulue dari lembaga
independen Death Penalty Information Center.
Pemerintahan Trump juga menetapkan
pelaksanaan hukuman mati federal di tengah masa peralihan politik, setelah
kalah dalam pemilihan presiden.
Eksekusi di masa transisi ini terjadi
untuk kali pertama selama lebih dari satu abad.