Dia tak tega karena anaknya, Nastya, harus menghabiskan hari yang panjang di ruang bawah tanah dan sesekali keluar ke jalan hanya untuk menghirup udara bebas.
Terkadang Nastya beranjak ke lantai 6 gedung di mana mereka tinggal sebab hanya di sana dirinya bisa mendapatkan sinyal Internet untuk mengikuti kelas daring.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Di pintu bagian depan gedung itu seseorang sudah memasang pohon Natal kecil dan menaruh beberapa permen di ranting-rantingnya.
"Tapi, sudah tak ada lagi anak-anak di sini yang akan berebutan mengambil permen-permen itu," ucap Korovkin.
Kata Psikolog soal Dampak Invasi Rusia ke Ukraina
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Psikolog Alyona Lukyanchuk menekankan bila para anak di Bakhmut kini dalam keadaan 'tidak aman secara permanen'. Apa maksudnya?
"Dunia bisa mengkhianati mereka seketika dan segalanya hancur," ucap Lukyanchuk yang bekerja untuk LSM SOS Children's Villages cabang Ukraina.
Lukyanchuk mengatakan anak-anak itu harus belajar mengatasi tekanan hidup lebih cepat karena para orang tuanya berfokus untuk bertahan hidup. Hal ini disebutnya bisa menyebabkan gangguan jangka panjang, katanya.