Selain itu, Sri Lanka juga harus untuk memperkuat jaring pengaman sosialnya serta melindungi kelompok miskin dan rentan selama situasi krisis seperti saat ini.
"Tim IMF menyambut baik rencana pihak berwenang untuk terlibat dalam dialog kolaboratif dengan kreditur mereka," kata kepala misi IMF Sri Lanka Masahiro Nozaki dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
China Serukan Reformasi Kuota IMF
Sabry mengatakan kepada wartawan pada Jumat (22/4/2022) bahwa pembicaraan dengan IMF difokuskan pada program Extended Fund Facility yang lebih tradisional.
IMF telah mengatakan bahwa utang Sri Lanka perlu ditempatkan pada jalur yang berkelanjutan sebelum dapat memberikan pinjaman baru ke negara tersebut. Itu merupakan sebuah proses yang dapat memerlukan negosiasi panjang dengan China dan kreditur negara lainnya.
Sabry mengatakan pada Jumat bahwa selain pinjaman IMF dan bantuan Bank Dunia, Sri Lanka sedang berdiskusi dengan India untuk membantu melanjutkan impor penting. Dia menambahkan bahwa pihaknya juga telah mendekati China, Jepang, dan Asian Development Bank untuk memberi pertolongan.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.