Setelah penentuan akomodasi oleh pemerintah daerah, UNHCR dan organisasi kemanusiaan lain akan bekerja untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi.
Salah satunya meningkatkan fasilitas tempat tinggal atau akomodasi pengungsi sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
Selama 2023 Polresta Banda Aceh Catat 190 Warga Rohingya Kabur dari Penampungan
Meski demikian, UNHCR berharap bisa melanjutkan kerjasama secara erat dengan imigrasi seperti biasanya.
Dalam pernyataan resmi, mereka juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang mendukung pengungsi di tengah situasi sulit.
Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana menyesalkan sikap UNHCR dan IOM yang tak bertanggung jawab dalam penanganan pengungsi luar negeri sehingga menimbulkan masalah sosial di RI.
Baca Juga:
BAB Sembarangan Warga Pidie Pindahkan Pengungsi Rohingya
"Jangan lari dari tanggung jawab, hanya memberikan sertifikat pengungsi yang nantinya dengan sertifikat itu para pengungsi bisa seenaknya di sini serta menjadi masalah sosial di Indonesia," kata Widodo, seperti dikutip dari laman resmi Ditjen Imigrasi pada pekan lalu.
Menurut dia, kedua organisasi itu punya tanggung jawab menyediakan hak dasar pengungsi seperti air bersih, makanan hingga minum.
Saling lempar tanggung jawab itu bermula saat pengungsi Rohingya mencoba menerobos Kantor Imigrasi Lhokseumawe di Punteut tanpa persetujuan.