Dengan radar AESA, mesin WS-10B, sistem peperangan elektronik canggih, hingga kemampuan menjangkau target lebih dari 200 km lewat rudal PL-15, J-10C bukanlah pesaing sembarangan.
Rancangan aerodinamis canard-delta-nya menjadikannya lincah, mematikan, dan serbaguna, dari duel udara hingga serangan anti-kapal.
Baca Juga:
TNI Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Kembali ke Barak dan Hormati Sipil
Jika Indonesia benar-benar mengirim pilotnya ke China, maka ini bukan hanya urusan pelatihan. Ini adalah awal dari babak baru, di mana TNI AU sedang mengukir ulang doktrin udara mereka dengan tinta geopolitik yang jauh lebih kompleks dan berani dari sebelumnya.
Performa Pesawat Tempur J-10C:
Aerodinamika dan Siluman:
Baca Juga:
TNI Tegaskan Anggotanya Tak Ikut Rusuh di DPRD Sumsel, Hanya Cari Makan
Konfigurasi delta-canard untuk meningkatkan kelincahan.
Penggunaan komposit penyerap radar dan bentuk yang ramping untuk mengurangi penampang radar.
Penggerak dan Performa:
Didukung oleh mesin turbofan WS-10B.
Kecepatan maksimum: Mach 2.0.
Ketinggian operasional: 18.000 meter.
Radius tempur: 1.100–1.500 km tergantung muatan.
Jangkauan feri: Lebih dari 3.000 km dengan tangki eksternal.
Avionik dan Kokpit: