Merespons amukan global, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan di kamp pengungsian itu merupakan sebuah "kesalahan tragis".
"Meskipun kami telah melakukan upaya terbaik untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat, sayangnya kesalahan tragis terjadi tadi malam. Kami sedang menyelidiki kasus ini," kata Netanyahu tentang serangan tersebut dalam pidatonya di Knesset Israel, Senin (27/5/2024), seperti dilansir CNN.
Baca Juga:
Pidato soal Gaza, Politisi Irlandia Menangis: Semoga Netanyahu Dibakar Api Neraka!
Serangan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah ICJ pada Jumat (24/5) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah. ICJ juga memerintahkan Negeri Zionis untuk menjamin keamanan perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan bisa mencapai warga sipil tanpa hambatan.
Kendati begitu, perintah ICJ ini tidak serta merta menyerukan Israel untuk melakukan gencatan senjata. Padahal, Afrika Selatan selaku pihak yang mengajukan kasus tersebut, sejak awal meminta agar ICJ menyerukan gencatan senjata terhadap Israel mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban jiwa.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.