WahanaNews.co | Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) Indonesia yang difasilitasi KBRI Abuja di Nigeria menggelar promosi produk-produk industri pertahanan Indonesia ke negara di Afrika Barat, Benin.
Promosi produk pertahanan Indonesia itu dilakukan melalui pertemuan virtual yang diikuti oleh Duta Besar RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap, Menteri Pertahanan Benin Fortunet Alain Nouatin dan Ketua Pinhantanas Evi Lusviana, demikian menurut keterangan KBRI Abuja yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca Juga:
Kemenkeu Bekukan Anggaran Rp50,14 Triliun Melalui Kebijakan Automatic Adjustment
Dalam sambutannya, Evi mengatakan kegiatan utama Pinhantanas adalah membuat berbagai tipe peralatan yang dipasok ke kalangan militer dan kepolisian. "Kami memproduksi berbagai peralatan pertahanan dari yang ukuran kecil hingga besar, dari yang sederhana hingga canggih," kata Evi.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga memproduksi peralatan pertahanan personal, peralatan anti kerusuhan, dan peralatan pertahanan berukuran besar seperti kapal, pesawat dan senjata.
"Produk kami sudah terkenal dan digunakan di dalam negeri oleh TNI dan juga Polri serta pihak-pihak keamanan lainnya di dalam negeri," katanya.
Baca Juga:
Berkali-kali Tertunda, Netanyahu Akan Diadili atas Tuduhan Korupsi
Pada kesempatan itu, Evi juga menyampaikan apresiasi kepada KBRI Abuja yang membantu upaya untuk memperkenalkan industri pertahanan Indonesia ke berbagai negara di Afrika, termasuk kepada Benin. "Melalui pertemuan virtual ini kami dapat berinteraksi langsung dengan Menhan Benin dan membahas hal-hal yang akan dikolaborasikan," ujar Evi.
Sementara itu, Dubes Usra mengatakan pertemuan itu menunjukkan keseriusan untuk membangun kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan Benin.
Usra juga mengaku senang dengan tanggapan positif pada penandatanganan sebuah surat niat (Letter of Intent/LoI) mengenai Perjanjian Kerja Sama Pertahanan antara Indonesia dan Benin.
Pertemuan virtual itu, menurut dia, diselenggarakan untuk menanggapi niat Menhan Benin Fortunet Alain Nouatin untuk mempelajari lebih jauh kapabilitas perusahaan-perusahaan Indonesia di industri pertahanan.
"Karena itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya peluang yang ada dan memajukan kerja sama sesuai dengan semangat Konferensi Asia-Afrika," ujar Usra.
Menhan Fortunet Alain Nouatin mengikuti pertemuan virtual itu yang berlangsung satu setengah jam. Ia yang disertai beberapa stafnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih rinci mengenai produk-produk pertahanan Indonesia yang dipromosikan, antara lain kendaraan bergerak, alat pelindung diri dan pendukungnya, dan penggunaan energi.
Di tengah pandemi COVID-19 industri pertahanan swasta nasional menghadapi pukulan yang berat dan berdampak serius pada bisnis para anggota Pinhantanas.
Untuk itu, Pinhantanas sedang menggalakkan program untuk meningkatkan semangat dan gairah industri pertahanan Indonesia dengan melirik pasar regional dan internasional agar tidak hanya terpaku pada pasar dalam negeri. [rin]