WahanaNews.co | Mantan Kepala MI6 Badan Intelijen Inggris, Sir Richard Dearlove memperkirakan pada Kamis lalu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tiak akan lagi memimpin negaranya pada tahun 2023 karena masalah kesehatan.
"Saya pikir dia akan pergi pada tahun 2023, tetapi mungkin ke sanatorium," kata Dearlove di podcast One Decision.
Baca Juga:
Konser Berdarah di Moskow, Pemerintah Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
"Itulah cara untuk melanjutkan sesuatu tanpa kudeta," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Sebagai informasi, sanatorium adalah salah satu fasilitas medis yang dituju oleh pasien-pasien dengan penyakit kronis atau penyakit jangka panjang yang membutuhkan penanganan medis menyeluruh.
Selama wawancaranya, Dearlove juga meramalkan bahwa Rusia mungkin terpecah belah.
Baca Juga:
Soal Konflik di Ukraina, Presiden Erdagon Ungkap Putin Ingin Perang Berakhir
Ini akan berlangsung selama 12 hingga 18 bulan ke depan karena sanksi Barat yang dikenakan pada negara tersebut, konflik di Ukraina, dan kinerja militer Rusia saat ini.
Komentar Dearlove muncul menanggapi kesehatan Putin. Christopher Steele, mantan pejabat intelijen di Inggris, baru-baru ini membuat komentar serupa, mengatakan bahwa Putin meninggalkan pertemuan untuk menerima perawatan medis.
"Pertemuan dewan keamanan yang diperkirakan berlangsung selama satu jam penuh sebenarnya dipecah menjadi beberapa bagian," Steele, yang bertugas di kantor intelijen MI6, mengatakan selama wawancara seperti dikutip dari Yahoo.
"[Putin] keluar dan menerima semacam perawatan medis di antara bagian-bagian itu," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Putin 'terus-menerus ditemani oleh tim dokter' di sekitar tempat itu namun. Ia mengklaim hal itu tentu memiliki dampak yang sangat serius pada pemerintahan Rusia saat ini.
"Ada peningkatan kekacauan di Kremlin dan kekacauan, pada kenyataannya, tidak ada kepemimpinan politik yang jelas datang dari Putin, yang semakin sakit," katanya.
Sebelumnya beberapa pihak berspekuliasi bahwa Putin menderita kanker yang menyebabkan ia terus mendapatkan perawatan medis.
Hingga saat ini, Kremlin belum berkomentar soal kondisi kesehatan pemimpin Rusia tersebut. [qnt]