WahanaNews.co | Para pemimpin Israel pada Selasa (19/7/2022) mengancam akan memberikan tanggapan militer terhadap Lebanon, satu hari setelah Tel Aviv menembak jatuh sebuah drone Hizbullah di tengah ketegangan atas sengketa perbatasan laut.
“Israel siap dan siaga untuk bertindak melawan ancaman apa pun,” kata Perdana Menteri Yair Lapid selama kunjungan ke perbatasan Israel-Lebanon.
Baca Juga:
Senator AS Dukung Penuh Surat Perintah ICC Terkait Penangkapan Netanyahu
"Kami tidak menghadapi konfrontasi, tetapi siapa pun yang mencoba merusak kedaulatan kami atau mengancam warga Israel akan segera mengetahui bahwa mereka telah melakukan kesalahan serius," ungkap dia.
Pada Senin, tentara Israel mengatakan telah menembak jatuh pesawat tanpa awak Hizbullah setelah melintasi perbatasan ke Israel.
“Agresi Hizbullah tidak dapat diterima dan dapat membawa seluruh wilayah ke eskalasi yang tidak perlu, terutama ketika Lebanon memiliki peluang nyata untuk mengembangkan sumber daya energinya,” kata Lapid.
Baca Juga:
Jerman Siap Ikuti Perintah ICC untuk Tangkap PM Israel Benjamin Netanyahu
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, pada bagiannya, mengatakan Israel mengawasi dengan cermat krisis keuangan di Lebanon.
“Lebanon dan para pemimpinnya sangat sadar bahwa jika mereka memilih jalan api, mereka akan dirugikan dan terbakar parah. Dan jika mereka memilih jalan stabilitas, mereka akan membantu warga Lebanon,” kata Gantz.
Sejak akhir 2019, Lebanon telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah, termasuk depresiasi mata uang besar-besaran serta kekurangan bahan bakar dan medis.