Di sisi lain, saat Presiden AS Joe Biden ditanya apakah ia mendorong Israel menunda invasi, dia mengaku "sedang berbicara dengan Israel."
AS melakukan negosiasi dengan Hamas yang dipimpin oleh Qatar. Menurut sumber yang diberikan pengarahan soal diskusi tersebut, negosiasi itu mencakup pembicaraan tentang bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga di Gaza dan perlunya gencatan senjata untuk membebaskan para sandera dan tahanan.
Baca Juga:
Israel Siap-siap Hapus Gaza dari Peta: Tak Akan Ada Lagi Hamas dalam Enam Bulan!
Israel sejauh ini belum mengindikasi bahwa mereka tengah mempertimbangkan gencatan senjata.
Mengenai pembebasan ini, Menteri Luar Negeri Washington Antony Blinken mengatakan kepada acara "Meet the Press" NBC bahwa dia berharap akan ada lebih banyak sandera yang dibebaskan setelah ini.
"Intinya adalah mereka perlu dibebaskan. Masing-masing dan setiap dari mereka, sekarang, tanpa syarat," kata Blinken.
Baca Juga:
Iron Dome Jebol! Rudal Houthi Hantam Jantung Udara Israel di Ben Gurion
"Saya tidak tahu kenapa Hamas membebaskan Natalie [Raanan] dan Judith [Tai Raanan] terlebih dulu. Saya menggunakan kata pertama dengan penuh pertimbangan karena sekali lagi kami berharap akan ada lebih banyak lagi yang menyusul," ucapnya.
Seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Israel mengatakan kepada CNN bahwa pembebasan warga AS tersebut kemungkinan merupakan upaya Hamas mengurangi respons militer Israel. Kendati begitu, dia menegaskan Tel Aviv tak akan melunakkan keputusannya membumihanguskan Hamas.
"[Namun] tekanan [militer Israel] tidak akan hilang hanya karena mereka dibebaskan," kata pejabat tersebut.