Lufthansa tidak menjelaskan alasan penangguhan tersebut. Namun, dalam sebuah pernyataan, langkah tersebut dilakukan oleh Austrian Airlines karena mengutamakan keselamatan penumpang.
"Bagi Austrian Airlines, keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama. Situasi di Timur Tengah sedang dievaluasi secara berkelanjutan. Untuk itu, Austrian terus berhubungan dengan pihak berwenang," tulisnya.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Hal yang sama juga dilakukan oleh maskapai penerbangan Australia, Qantas, yang mengatakan pada hari Sabtu (13/4/2024) pihaknya akan mengalihkan penerbangan jarak jauh antara Perth dan London untuk menghindari wilayah udara Iran di tengah-tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Seorang juru bicara Qantas mengatakan kepada AFP bahwa maskapai tersebut akan menyesuaikan jalur penerbangan untuk sementara waktu karena situasi di beberapa bagian Timur Tengah.
"Kami akan menghubungi pelanggan secara langsung jika ada perubahan pada pemesanan mereka," kata juru bicara tersebut.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Penerbangan Perth-London, yang biasanya memakan waktu 17 setengah jam nonstop, sekarang akan berhenti di Singapura untuk pengisian bahan bakar, memungkinkan mereka untuk mengangkut penumpang dalam kapasitas penuh pada rute alternatif.
Sementara itu, layanan sebaliknya dari London ke Perth akan tetap terbang nonstop dengan jalur yang disesuaikan kembali karena kondisi angin yang ada.
Namun, semua penerbangan lain tidak akan terpengaruh.