Pemerintah Kolombia menuntut agar keduanya segera dibebaskan tanpa syarat.
Hubungan Kolombia dan Israel memang memburuk sejak tahun lalu seiring agresi militer Tel Aviv ke Jalur Gaza. Meski demikian, hingga kini masih ada empat diplomat Israel yang bertugas di Kolombia.
Baca Juga:
Presiden FIFA Gianni Infantino Tanggapi Dugaan Standar Ganda Rusia dan Israel Piala Dunia
Melalui akun X resminya, Petro menyatakan pengusiran “seluruh delegasi diplomatik Israel” karena menganggap tindakan tersebut sebagai “kejahatan baru internasional” oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Lebih jauh, Petro juga menghentikan secara sepihak kesepakatan perdagangan bebas dengan Israel yang sebelumnya telah diteken sejak 2020.
Sikap keras Petro terhadap Israel bukan hal baru. Pada Sidang Majelis Umum PBB bulan September lalu, ia terang-terangan menyebut Netanyahu melakukan “genosida.”
Baca Juga:
Tank dan Drone Tembaki Gaza, Israel Langgar Gencatan Senjata
Petro bahkan menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut “bersekongkol” dalam genosida tersebut.
Pekan lalu, Petro juga ikut dalam aksi demonstrasi dukungan Palestina di New York. Akibatnya, pemerintah Washington mencabut visa masuknya ke Amerika Serikat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.