Saat ini hanya tersisa sembilan toko roti di Jalur Gaza. Toko-toko ini menerima bantuan tepung dari OCHA PBB, namun kesulitan untuk beroperasi karena kekurangan bahan bakar.
UN OCHA juga mengatakan orang-orang “terkena serangan udara” saat “mengantri berjam-jam” untuk mendapatkan roti.
Sebelumnya, Kantor media pemerintah di Gaza menuding Israel sengaja menargetkan toko-toko roti untuk menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Israel sengaja menyerang lima toko roti atau toko di dekatnya di berbagai daerah di Gaza supaya menyebabkan banyak korban jiwa dan ratusan korban luka," demikian menurut pernyataan kantor tersebut.
Mereka menuding Israel berupaya 'menimbulkan jumlah korban sebanyak mungkin dan memperparah situasi kemanusiaan di Gaza'.
"Kejahatan-kejahatan ini menunjukkan bahwa tak ada garis merah untuk pendudukan Israel," lanjut pernyataan itu.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Israel terus mengebom Jalur Gaza setelah organisasi Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas di kota perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023.
Gaza saat ini menghadapi krisis kemanusiaan yang parah, tanpa listrik, air, makanan, bahan bakar, atau pasokan medis.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan gencatan senjata segera untuk mengurangi "penderitaan besar manusia".