“Namun, hal ini juga menimbulkan ketidakpastian seputar kerentanan negara terhadap ancaman eksternal. Kita mungkin tidak akan pernah tahu seberapa parah kerusakannya.”
Selama konflik, narasi yang dibangun Israel lebih berfokus pada klaim keberhasilan militernya.
Baca Juga:
Perang Lawan Iran Bikin Keuangan Israel Boncos, Anggaran Negara Terkapar
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan menyebut serangan balasan terhadap Iran sebagai “kemenangan bersejarah”.
Menurut Bourdon, strategi sensor dan kontrol media ini merupakan upaya Israel membalikkan narasi global.
“Ini sangat jelas mencerminkan keinginan untuk mengalihkan perhatian dunia dari serangan brutal di Gaza,” katanya, mengacu pada invasi yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menghancurkan infrastruktur sipil termasuk rumah sakit.
Baca Juga:
Debut Rudal Kheibar Shekan, Iran Hujani Israel dengan Rudal Balistik Multihulu Ledak
Israel juga menuduh Iran melakukan kejahatan perang setelah sebuah rudal mengenai rumah sakit di Beersheba, melukai sekitar 40 orang.
Teheran membantah keras tuduhan itu, dan menyebut tidak ada niat menargetkan fasilitas kesehatan.
Ironisnya, di saat Israel menuding Iran menargetkan rumah sakit, pihak pembela HAM justru menyebut Israel rutin menyerang rumah sakit di Gaza dengan dalih digunakan oleh militan Palestina.