Konflik yang melibatkan dua negara tersebut tentu membawa kehancuran terhadap rantai pasok yang selama ini berjalan.
Jokowi mendorong negara-negara G7 melakukan normalisasi ekspor gandum dari Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Sampaikan Dukungan untuk Upaya Perdamaian Ukraina kepada Zelenskyy
Ada dua cara yang ditawarkan kepala negara ntuk merealisasikan hal tersebut.
Pertama, membantu memfasilitasi ekspor gandum Ukraina ke negara-negara yang selama ini menjadi pelanggan.
Kedua, mengomunikasikan secara proaktif kepada publik bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.
Baca Juga:
Jokowi Ajak PGII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia
“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” jelas Jokowi.
Ia berharap seluruh negara anggota G7 memiliki komitmen dan semangat juang yang sama dalam menghadapi masalah besar tersebut.
“Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, krisis beras yang menyangkut dua miliar manusia terutama di negara berkembang akan terjadi,” ungkap Jokowi. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.