Jet tersebut mengangkut delapan orang, termasuk Haddad, empat anggota rombongannya, serta tiga awak pesawat yang "melaporkan keadaan darurat kepada pusat pengendali lalu lintas udara akibat gangguan kelistrikan dan meminta pendaratan darurat," kata Burhanettin Duran, Kepala Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki, di X.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan Kejaksaan Agung Ankara telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Baca Juga:
Pertemuan Bisnis Menperin di Turki Buka Peluang Investasi Baru Sektor Industri
Sejumlah media Turki menayangkan gambar yang menunjukkan langit menyala akibat ledakan tidak jauh dari lokasi sinyal terakhir pesawat.
Seorang warga Haymana, Burhan Cicek, mengenang detik-detik jatuhnya pesawat.
"Saya mendengar suara ledakan besar. Seperti bom," katanya kepada AFP.
Baca Juga:
Menperin Apresiasi Techno Fest Turki 2025, Bangkitkan Semangat Anak Muda atas Sains, Teknologi dan Industri
Duta Besar Libya untuk Ankara juga berada di lokasi kejadian.
Walid Ellafi, Menteri Negara Libya untuk Komunikasi dan Urusan Politik, mengatakan kepada stasiun televisi lokal Libya al-Ahrar bahwa pemerintah Turki telah memberi tahu pemerintah Libya mengenai insiden tersebut.
"Kami menerima panggilan dari otoritas Turki segera setelah kejadian, yang melaporkan bahwa kontak dengan pesawat telah hilang," katanya.