“Dokter Marwan orang Gaza, bukan WNI,” kata Rima, Sekretaris MER-C.
Hal senada ditegaskan Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. “Kami turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan.
Baca Juga:
Serangan Pertama Militer Israel ke Hizbullah, Lebanon Timur, Setelah Perang Gaza
Almarhum bukan warga negara Indonesia,” ujarnya.
Namun meski bukan warga Indonesia, dedikasinya terhadap RS Indonesia begitu besar. Ia bekerja sama dengan tim kemanusiaan dari berbagai negara, seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.
Menurut MER-C Indonesia, Al Sultan adalah pemimpin yang tak kenal lelah.
Baca Juga:
Israel Luncurkan Serang Udara ke Ibu Kota Suriah sampai Aleppo
Di tengah keterbatasan sumber daya, ia tetap menyediakan layanan medis esensial bagi rakyat Palestina, bahkan ketika nyawanya sendiri terancam setiap saat.
Kini, kehilangan Al Sultan menjadi pukulan besar, bukan hanya bagi Gaza, tapi juga bagi dunia kemanusiaan. Seorang dokter, seorang pejuang, dan seorang martir.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]